Madu Bantu Pertumbuhan Jaringan Dan Bunuh Bakteri Pada Luka

Madu bantu pertumbuhan jaringan banyak orang lebih memilih kembali ke alam dengan memanfaatkan madu dalam pengobatanluka karena banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan.

Manfaat Madu Bantu Pertumbuhan Jaringan Pada Luka

Madu bantu pertumbuhan jaringan ketika terluka karena madu dapat menjadi obat untuk dikonsumsi dari dalam maupun untuk pengobatan dari luar, berikut manfaat madu untuk obat luka antara lain:

1.      Obat luka dan borok

Kandungan glukosa dan enzim di dalam madu yang dikenal dengan oksidase glukosa berperan dalam mengurai dan memecah glukosa menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat, namun tidak berlaku untuk madu yang sudah ada dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi tersebut karena untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium, sehingga untuk pH madu murni yang berkisar hanya 3,2 hingga 4,5 masih terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim. PH yang cukup tinggi pada kulit dan cairan tubuh ketika diberik kandungan natrium madu dapat membantu proses pembentukan hidrogen peroksida. Madu sebagai antiseptik yang kuathal ini tentunya sangat berperan dalam membunuh kuman atau bakteri yang terdapat pada luka sehingga luka dapat lebih cepat sembuh.

2.      Merangsang tumbuhnya jaringan baru

Manfaat madu untuk kesehatanberikutnya adalah untuk merangsang tumbuhnya jaringan baru. Kandungan propolis, enzim, vitamin dan mineral dalam madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Ketika digunakan pada luka bakar, madu akan mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.

3.      Menghaluskan kulit

Kandungan di dalam madu seperti asam glukonat dan asam organikdapat membantu mempercepat proses regenerasi jaringan kulit, mengurangi keriput/garis penuaan dini, mengontrol minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit.Madu juga mengandung gulaalamidan asam amino yang akan bekerja dalam meningkatkan dan memngunci kelembaban kulit.

Hasil Penellitian Terhadap Madu Sebagai Obat Luka Luar

Berikut beberapa hasil penelitian terhadap penggunaan madu, antara lain:

1. Sejak zaman kuno madu telah dihargai untuk manfaat kesehatan dan bahkan disebutkan dalam Alkitab dan memiliki peran penting dalam kebiasaan dan diet banyak budaya selama berabad-abad Itu digunakan oleh orang Mesir untuk mengobati berbagai penyakit melalui aplikasi topikal, dan dalam penelitian terbaru sifat antiseptik dan antibakteri madu telah diperiksa oleh para ilmuwan.

Gel yang mengandung antibakteri madu sekarang memiliki persetujuan peraturan untuk perawatan luka dan tersedia untuk membantu pengobatan konvensional dalam pertempuran melawan strain yang resistan terhadap obat aureus resisten methicillin bakteri Staphylococcus aureus (MRSA), dan sebagai agen antimikroba madu mungkin memiliki potensi untuk mengobati beragam penyakit.

2. Dalam penelitian terbaru Selandia Baru ilmuwan mengatakan madu dapat mengurangi waktu penyembuhan pada pasien yang menderita ringan sampai sedang luka bakar.

Peneliti utama Dr Andrew Jull, dari Clinical Trials Research Unit di University of Auckland, Selandia Baru mengatakan madu muncul untuk membantu mempercepat penyembuhan dalam beberapa luka bakar.

Meskipun madu telah digunakan dalam pengobatan luka sejak zaman kuno cara kerjanya belum jelas, sedangkan madu dapat membantu tubuh mengangkat jaringan mati dan menyediakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan baru, jaringan sehat, bunga yang berlaku di madu obat lebih banyak difokuskan pada perusahaan efek antibakteri.

Peninjauan sistematis data dari 19 uji klinis yang melibatkan 2.554 pasien dengan berbagai luka yang berbeda, menemukan madu lebih efektif dalam mengurangi waktu penyembuhan dibandingkan kain kasa beberapa dressing dan film yang sering digunakan untuk mengobati luka bakar moderat, namun ini tidak terjadi untuk penyembuhan merumput, laserasi, luka bedah dan borok kaki.

Para peneliti Cochrane mengatakan madu mungkin berguna sebagai alternatif untuk dressing luka tradisional dalam mengobati luka bakar, namun tidak menyarankan menggunakan madu untuk mengobati luka jenis lain.

Dr Jull mengatakan pelayanan kesehatan harus berinvestasi dalam pengobatan yang telah terbukti untuk bekerja, namun dia bilang mereka akan membuat penelitian pemantauan baru untuk mencoba dan membangun efek dari madu.

Madu Digunakan Untuk Menyembuhkan Luka

Ketika madu digunakan untuk perawatan luka, berkat kemampuannya menyerap kelembaban dari udara, madu memfasilitasi proses penyembuhan dan mencegah munculnya jaringan parut (bekas luka). Berikut ini adalah penjelasannya, antara lain:

1. Madu dapat merangsang pertumbuhan sel epitel yang membentuk penutup kulit baru di atas luka yang disembuhkan. Dengan cara demikian, meski dalam kasus luka besar, kebutuhan akan transplantasi jaringan mungkin tidak diperlukan.
2. Madu merangsang kembali pertumbuhan jaringan yang terlibat dalam proses penyembuhan. Madu merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan pertumbuhan fibroblas yang menggantikan jaringan ikat pada lapisan kulit yang lebih dalam dan menghasilkan serat kolagen yang memberi kekuatan untuk perbaikan.
3. Madu mendukung pembentukan darah karena madu menyediakan bagian penting dari energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan Selain itu, madu membantu membersihkan darah.
4. Madu memiliki kekuatan memberikan efek positif dalam mengatur dan memfasilitasi sirkulasi darah, untuk melindungi kapiler dan arteriosklerosis.
5. Antibakteri atau bakterisida sebagai pembunuh bakteri di dalam madu yang dikenal dengan efek penghambatan. Ada berbagai alasan kenapa sifat anti mikroba ini terdapat pada madu, dikarenakan adanya kandungan gula tinggi yang membatasi jumlah mikroorganisme air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, keasamannya yang tinggi (pH rendah) dan komposisi yang menghambat bakteri dari nitrogen yang diperlukan untuk reproduksi, dan adanya hidrogen peroksida serta antioksidan dalam madu yang mencegah pertumbuhan bakteri.
6. Madu sebagai antioksidan yaitu komponen dalam sel yang menyingkirkan produk sampingan berbahaya dari fungsi metabolik normal. Unsur-unsur ini menghambat reaksi kimia yang merusak yang dapat menyebabkan pembusukan makanan dan menimbulkan banyak penyakit kronis. Peneliti meyakini produk makanan kaya antioksidan dapat mencegah masalah jantung dan kanker.
7. Madu sebagai sumber mineral, madu terdiri dari gula seperti glukosa dan fruktosa dan mineral seperti magnesium, potasium, kalsium, natrium klorin, belerang, besi dan fosfat.
8. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6, B5 dan B3 yang semuanya berbeda pada tiap madu, tergantung dari kualitas nektar dan serbuk sarinya. Selain di atas, tembaga, yodium, dan seng juga ada, meski dalam jumlah kecil.

Madu memberikan lapisan pelindung untuk mencegah luka terinfeksi. Selain itu, madu juga dengan cepat dapat membersihkan infeksi yang ada pada luka, bahkan terhadap bakteri yang tahan antibiotik. Tidak seperti antiseptik dan antibiotik, madu tidak mengalami penurunan kualitas proses penyembuhan melalui efek samping pada jaringan luka. Sehingga tidak ada alasan yang membantah jika madu bantu pertumbuhan jaringan kulit karena luka luar dengan cepat dan efektif.