Madu Cegah Penyakit Pada Bumil Dan Janin Dalam Kandungan

Madu cegah penyakit pada bumil begitu banyak manfaat untuk para ibu yang sedang menyusui beserta bayinya serta menjaga ibu dan janin dari berbagai jenis penyakit.

Manfaat Madu Cegah Penyakit Pada Bumil Saat Mengandung

Madu cegah penyakit pada bumil yang dapat membahayakan pertumbuhan janin dalam kandungan serta ibu selama mengandung, berikut manfaat mengkonsumsi madu untuk bumil antara lain:

1. Meredakan batuk secara alami

Obat-obatan yang boleh dikonsumsi selama masa kehamilan sangat terbatas dan sangat harus dikurangi, jadi sebaiknya memilih madu menjadi salah satu obat alami yang dapat tetap Anda konsumsi, karena di dalam madu memiliki kandungan antiperadangan dan antibakteri yang jika dicampur denagn bahan alami seperti jahe atau jeruk nipis, akan menambah khasiatnya yang semakin baik.

Cara mengobati batuk yang terjadi pada ibu yang sedang mengandung, cukup mencampurkan 1 sendok makan madu dengan satu cangkir susu hangat. Namun, dapat juga mencampurkan bawang putih yang ditumbuk ke dalam madu dan simpan di dalam toples setidaknya selama 24 jam, hingga tercampur dengan baik dan cukup konsumsi satu sendok makan campuran ini akan meredakan batuk

2. Meredakan hidung tersumbat

Madu dapat mengurangi hidung tersumbat, yang dapat sangat mengganggu saat hamil, caranya campurkan satu sendok makan madu dan tetesan jeruk nipis ke dalam air hangat atau kaldu untuk meredakan keluhan ini.

3. Mengurangi nyeri tenggorokan

Madu juga diketahui memiliki komponen antinyeri sehingga dapat mengurangi nyeri tenggorokan. Campurkan satu sendok makan madu dan beberapa tetes jeruk nipis ke dalam air hangat. Manfaatkan campuran tersebut sebagai obat kumur atau minuman untuk mengurangi rasa nyeri di tenggorokan.

4. Mengurangi keluhan mual atau morning sickness

Mual-mual umum dirasakan pada trimester pertama kehamilan akibat perubahan hormonal. Kombinasi madu dengan air jeruk nipis atau cuka apel dapat mengtasi dan mengurangi rasa mual yang biasa terjadi ketika masa hamil.

5. Mengobati iritasi lambung

Fungsi pencernaan yang semakin menurun akibat perubahan hormonal dan pembesaran rahim yang menekan usus dan lambung dapat membuat ibu hamil merasa begah sehingga tidak jarang, lambung akan terasa perih, khususnya pada trimester akhir kehamilan.

6. Menjaga kesehatan ibu hamil dan janin

Antioksidan yang kaya dalam madu akan meningkatkan kesehatan tubuh Anda dan juga membantuk perkembangan janin.

7. Mencegah berat badan saat hamil tidak berlebihan

Mengkonsumsi madu menjadi sangat tepat diminum sebagai pengganti tambahahn pemanis alami, terutama bagi ibu hamil yang berat badannya sudah berlebih sebelum masa mengandung.

Madu juga memiliki kandungan dalam mengurangi reaksi dari alergi. Madu yang telah melalui proses pasteurisasi atau sterilisasi dengan proses pemanasan singkat hingga 720C adalah madu yang aman dikonsumsi oleh wanita hamil hal tersebut bertujuan untuk mematikan bakteri dan kuman yang dapat menimbulkan penyakit.

Mengkonsumsi Madu Untuk Kelancaran Proses Kelahiran

Mengkonsumsi madu secara rutin dan sesuai takaran, dapat membantu ketika nanti menjalani proses kelahiran menjadi lebih mudah dan lancar, seperti berikut ini:

1. Di Negara Cina sejak zaman dahulu madu asli telah dipakai sebagai bahan untuk membantu mempermudah proses kelahiran bayi, sehingga kerap menjadikan madu sebagai cairan pada otot dengan tingkat konsentrasi 80%. Para ahli medis di Cina sudah membuktikan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi madu, pada proses kelahiran bayinya lebih mudah, sehingga proses terjadinya pembukaan tempat kelahiran juga menjadi lebih cepat. Hal tersebut disebabkan karena madu memiliki kandungan zat prostagelandine yang dapat membntu dalam proses kontraksi pada rahim dan membuat leher rahim melebar dengan mudah.
2. Banyak para ilmuwan juga melakukan beberapa penelitian terhadap zat lilin yang menjadi sarang lebah untuk membuktikannya dapat digunakan untuk menyiapkan leher rahim untuk melancarkan proses kelahiran, karena madu dapat membantu leher rahim menjadi lentur dan tidak menebal, sehingga dapat terbuka lebih lebar.
3. Madu juga dapat membantu ibu pada saat menjalani masa-masa nifas, mengkonsumsi madu pada saat kehamilah sangatlah penting karena kandungan zat gizi yang tinggi, termasuk kandungan berbagai macam zat yang dapat membunuh bakteri dalam madu yang dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk mencegah terjadinya demam pada saat Sehingga banyak dokter di Jepang yang sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi madu setiap hari selama masa nifas.
   

Mengkonsumsi Madu Pada Masa Menyusui

Bayi yang baru dilahirkan sebaiknya diberikan ASI sepenuhnya, karena air susu ibu atau ASI dapat memperkuat daya tahan tubuhnya dan makanan yang mencukupi kebutuhannya, karena ASI juga telah dinyatakan sebagai bahan makanan yang paling tepat untuk bayi.

Madu bermanfaat bagi bayi yang menerima asupan ASI, bahwa madu yang murni dapat melancarkan keluarnya ASI, juga dapat menambah zat anti kuman di dalam kandungan ASI, sehingga hal tersebut akan menguatkan daya tahan bayi yang digunakan untuk mencegah berbagai macam penyakit, hal tersebut terbukti dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan di Jepang dan berbagai Negara lainnya. Oleh karena itu, para ibu yang sedang menyusui bayi sangat disarankan untuk mengkonsumsi madu sebanyak 6 sendok setiap hari.

Madu berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis peradangan yang disebabkan oleh jamur yang menyerang mulut para bayi yang sedang menyusui. Penggunaan madu untuk mengobati peradangan yang disebabkan oleh jamur tersebut dengan langsung mengoleskan larutan madu yang dicampur dengan air pada mulut bayi.

Sebaiknya bagi bayi yang sedang menyusui juga mengkonsumsi sedikit madu dalam jumlah yang tepat setiap hari dan secara teratur, karena madu dapat melembutkan tenggorokan, lidah, dan kerongkongannya dan hal yang lebih penting madu dapat mencegah timbulnya jamur serta sangat bermanfaat bagi lambung dan darah.

Berbagai manfaat madu cegah penyakit pada bumil telah Anda ketahui, karena itu tak perlu ragu untuk mengonsumsinya, karena sistem pencernaan orang dewasa terdapat bakteri baik yang dapat melindungi dari penyakit yang menyebabkan otot kaku setelah anak lahir dan berpotensi menyebabkan kematian. Namun, racun dari penyakit botulisme sendiri tidak akan sampai kepada plasenta.