10 Top Jenis Madu Dengan Antioksidan Dalam Madu Tertinggi

Antioksidan dalam madu seperti polifenol, enzin, asam amino, vitamin, protein dan karotenoid terbukti dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas yang berasal dari asap rokok dan kendaraan.

Sumber Antioksidan Dalam Madu

Antioksidan dalam madu sangat beragam dan bekerja dengan cara yang berbeda-beda untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Antioksidan ditemukan dalam madu seperti:

1. Vitamin C
2. Vitamin E
3. Polifenol seperti flavonoid flavonol, asam fenolik, catechin, dan turunan asam sinamat.
4. Enzim seperti enzim katalase, enzim peroksida, oksidase glukosa.
5. Karotenoid
6. Asam organic
7. Asam amino dan protein
8. Produk dari reaksi maillard pada hasil madu pasteurisasi.

Madu Yang Memiliki Kekuatan Antioksidan Tinggi

10 jenis madu yang memiliki kandungan antioksidan tertinggi:

1. Madu Buckwheat (Fagopyrum sp)
2. Madu Vetch China (Astragalus adsurgens)
3. Madu Heather (Caluna vulgaris, Erica umbellate)
4. Madu Honeydew (semua jenis madu melon)
5. Madu Manuka (Leptospermum scoparium)
6. Madu Strawberry madu pohon (Arbutus menziesii)
7. Madu Manis chesnut (Castanea sativa)
8. Madu tualang (Koompassia excels)
9. Madu Ceratonia
10. Madu Peppermint

Hasil Penelitian Terhadap Zat Antioksidan Pada Madu

Berikut hasil penelitian terhadap sample beberapa jenis madu yang memiliki kandungan antioksidan berbeda-beda:

1. Journal Of Agricultural Research

“Dark honey has more Illinois fighting agent than light honey, University of Illinois, 1998”

Madu yang memiliki warna lebih gelap memiliki kandungan zat antioksidan yang lebih tinggi daripada madu yang memiliki warna lebih terang. Madu digunakan sebagai suplemen antioksidan dan pengganti gula yang jauh lebih bernutrisi.

2. National Honey Board tahun 2005

Hasil penelitian menunjukan bahwa madu kaya akan kandungan antioksidan.

1. Para peneliti dari Illinois, memeliti 19 sampel madu yang berasal dari 14 sumber tumbuhan, hasilnya semakin menguatkan bahwa setiap jenis madu memiliki efek antioksidan yang berbeda-beda dalam melawan radikal bebas dari lingkungan seperti asap rokok, asap kendaraan, dan polusi lainnya.
2. Mengkonsumsi madu 1,5 gram madu/ kg berat badan atau sekitar 4-100 sendok makan madu selama satu bulan akan membaut kadar antioksidan dalam tubuh meningkat.
3. Madu yang memiliki warna lebih gelap menunjukan kandungan antioksidan lebih inggi dibanding madu yang memiliki warna lebih gelap.
4. Madu yang memiliki warna lebih gelap memiliki rasa dan aroma yang lebih kua dan tajam dari pada jenis madu yang memiliki warna lebih terang.
5. Manfaat madu sebagai sumber antioksidan dan alternative pilihan bagi kesehatan jauh lebih baik dibanding dengan gula biasa.

Perbedaan Kandungan Antioksidan Pada Madu

Setiap jenis madu memiliki tingkat kandungan antioksidan yang berbeda-beda dengan jenis madu lainnya.

1. Kandungan zat antioksidan pada madu sangat bergantung pada beberapa factor seperrti jenis spesies lebah, sumber nectar atau botani, musim, cuaca, lingkungan dan metode.
2. Jenis madu yang memiliki kandungan antioksidan dapat berkisar anatar 556-500 miligram antioksidan per kilogram madu.
3. Menurut dewan madu nasional, dalam sebuah studi pada tahun 2011, air kadar oksidan yang larut dari sample madu bervariasi lebig dari 20 kali lipat dari nilai yang tinggi dari 4,32 x 10^-3 Persamaan untuk Illinois blackwheat madu untuk nilai yang rendah dari 21,3 x 10^-5.

Antioksidan vs Radikal Bebas

Peran antioksidan dalam melawan radikal bebas yang sangat merugikan kesehatan tubuh:

*Antioksidan merupakan senyawa atau bahan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas, yang didapatkan dari makanan atau minuman sehingga dengan mengkonsumsi makanan tersebut akan membuat lebih awet muda atau mencegah penuaan dini.

**Radikal bebas dapat terbentuk secara alami di dalam tubuh dan bisa diperoleh dari luar tubuh. Radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh seperti bahan kimia yang dihasilkan oleh proses pencernaan makanan, sedangkan radikal bebas yang berasal dari luar tubuh dapat ditemukan seperti asap rokok, asap kendaraan, dan makanan yang terkontaminasi pestisida.

***Radikal bebas beresiko merusak sel-sel tubuh dan memicu terjadinya penyakit serius seperti kanker dan jantung. Antioksidan sangat dibutuhkan terutama bagi orang yang tinggal diperkotaan dengan tingkat polusi yang tinggi, karena beban oksidatif pada lingkungan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungan dengan polusi rendah.

****Tubuh tidak dapat memproduksi antioksidan secara alami sesuai dengan kebutuhan ubuh, karenanya mengkonsumsi cukup makanan dengan kandungan antioksidan yang cukup tinggi setiap hari dapat melawan radikal bebas yang merugikan tubuh.

Manfaat Kandungan Antioksidan Dalam Madu

Manfaat kandungan antioksidan dalam madu murni yang pernah diteliti terbukti efektif dapat melindungi tubuh manusia dari penyakit,

1. Di Selandia Baru terapi menggunakan madu berhasil menyembuhkan lecet pada punggung pasien yang terlalu lama berbaring diranjang rumah sakit karena tidak dapat duduk atau bangun.
2. Di Uni Emirat Arab terdapat terapi dengan madu untuk luka akibat herpes pada area sekitar bibir dan alat kelamin terbukti dengan berhasil mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit. Di Universitas California membuktikan peran madu sebagai antioksidan bahwa dengan mengkonsumsi madu dapat meningkatkan antioksidan dalam darah. Uji coba terhadap tikus untuk mengkaji kemampuan madu dapat meningkatkan penyerapan kalsium memberikan hasil yang memuaskan.
3. Di Universitas Purdue mmbuktikan dengan mengkonsumsi suplemen kalsium bersama madu mampu meninngkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
4. Peneliti Heidrun Gross dari Univesity of California Davis dan rekannya membuktikan bahwa antioksidan diduga melindungi tubuh manusia dari penyakit dengan memperlambat proses penyakit yang berpotensi berbahaya dalam tubuh. Senyawa bekerja dengan pemulungan senyawa radikal bebas yang tidak stabil yang dapat merusak sel-sel sehat dan kompromi fungsi tubuh.
5. Studi lain dengan 25 peserta yang menerima 4 sendok makan madu jenis soba setiap hari selama 1 bulan di samping diet lain. Menguji dua jenis madu yang mengandung jumlah yang berbeda dari polifenol, sample darah yang diambil pada awal dan akhir penelitian menunjukan hubungan langsung antara konsumsi madu dan tingkat polifenol dalam melawan penyakit, semakin banyak polifenol dalam madu yang dikonsumsi maka semakin tinggi kadar antioksidan yang terdapat dalam darah.
6. Stefan Bogdanov tahun 2014 mengungkapkan antioksidan dan hepatoprotektor sifat berkorelasi dengan baik satu sama lain seperti penurunan radikal berbahaya akan melindungi hari dalam tubuh manusia.
7. Derek D. Schramm et al., dari departemen Nutrisi dan Intrenal Medicine di University California tahun 2003 mengungkapkan bahwa adnya subtitusi madu pada beberapa makanan untuk pemais tradisional yang mengakibatkan system pertahanan antioksidan ditingkatkan pada orang dewasa yang sehat.

Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas dari polusi asap rokok dan asap kendaraan yang dapat merusak sel-sel tubuh sehingga memperbesar peluang terkena penyakit. Manfaat antioksidan dalam madu seperti polifenol, enzim, asam amino, vitamin, protein dan karotenoid terbukti nyata melalui beberapa penelitian yang telah dilakukan di dunia.